Kamis, 31 Mei 2012

Peran Zat Gizi Pada Usia Toddler


            2.1       Makanan Usia Toddler
·       Pengertian Usia Toddler
Usia toddler adalah usia anak dari 1-2 tahun atau 2-3 tahun. Usia toddler merupakan bagian dari usia balita dimana usia toddler itu merupakan rentang usia pada usia balita. Pada usia ini pula merupakan usia yang rentang terkena penyakit.
Ketika memasuki usia 2 tahun anak harus sudah diperkenalkan dengan makanan biasa yang lazim untuk seusianya. Dengan demikian, anak tidak perlu lagi diberi makan khusus seperti bubur campur atau makanan lainnya.
Makanan anak berusia 3-5 tahun, tetap sama dengan makanan sebelumnya. Terutama protein dan vitamin A, disamping kalori dengan jumlah yang cukup, perlulah mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan protein sedapat mungkin diambil dari makanan yang berasal dari hewan. Anak-anak dalam usia ini sudah dapat lebih banyak dikenalkan dengan makanan-makanan yang disajikan untuk anggota-anggota keluarga lainnya.
·       Syarat Makanan untuk Usia Toddler
a.  Memenuhi kecukupan zat gizi dan energi sesuai dengan umur,
b. Susunan hidangan disesuaikan pada menu seimbang dengan bahan makanan setempat yang tersedia, kebiasaan makanan dan selera terhadap makanan,
c.  Bentuk dan posisi makanan disesuaikan dengan daya terima atau toleransi dan,
d.                   Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
Pola pertumbuhan  seseorang sejak lahir sampai meninggal, tidak merupakan garis lurus, tetapi dan adanya fase pertumbuhan cepat (growth spurt) dan fase pertumbuhan lambat (growth platean). Fase growth spurt ialah pada periode umur bayi dan balita serta pada periode umur remaja (adolonsense). Fase growth platean ialah pada periode prasekolah dan fase dewasa. Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup untuk dipergunakan dalam menilai kesehatan anak terutama anak bayi dan balita.
·       Kebutuhan Nutrisi untuk Balita
a. Tujuan Pemberian pada balita
Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi. Pada balita selain diberikan ASI eksklusif  selama enam bulan juga diberikan makanan tambahan mulai dari usia empat bulan.
Gizi berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia mulai dari dalam kandungan sampai mencapai dewasa. Kualitas makanan merupakan landasan untuk membangun manusia yang sehat dan berkualitas.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian bahan makanan yang mengandung sumber hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Makanan yang diberikan kepada bayi atau balita dalam bentuk makanan lunak, setelah usia bertambah diberikan makanan kasar, pemberian ASI terus diberikan sampai bayi disapih.
Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan yang ditim. Penganeka ragaman pangan disesuaikan dengan bahan makanan yang bisa dikonsumsi sesui umurnya. Untuk tetap sehat, gizi seimbang perlu diterapkan sedini mungkin.
b.    Asupan Makanan
Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang tua harus memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) .
Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa, disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi bagi anak yang belum memiliki geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan merangsang. Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu.

Kebutuhan gizi yang diperlukan balita antara lain :
a)                  Energi
Kebutuhan energi sehari pada tahunpertama adalah 100-200 kkal/kg BB. untuk 3 tahun pertambahan umur, kebutuhan energi turun 10kkal/kg BB . Penggunaan energi dalam tubuh adalah 50% atau 55 kkal/kg BB/hari untuk metabolisme basal, 12% untuk pertumbuhan, atau 15-25 kkal/kg BB/hari untuk aktivitas dan 10% terbuang melalui peses.
b)                  Protein
Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun atau untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormon, serta antibodi, mengganti sel-sel yang rusak, dan sumber sebagai energi.
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air, kehilangan air melalui kulit dan ginzal pada bayi dan anak lebih besardari pada orang dewasa. Bayi dan anak akan mudah terserang penyakit yang menyebabkan kehilangan air dalam jumlah banyak.
c)                  Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 12-20% energi total berasal dari lemak.
d)                 Hidrat arang
Dianjurkan 60-70 energi total berasal dari hidrat arang. Pada ASI dan sebagian besar formula bayi 40-50% kandungan kalori berasal dari hidrat arang terutama laktosa.

Tabel angka kecukupan gizi yang dianjurkan perhari pada balita untuk mempertahankan kesehatan yang baik.
No.
Sumber
Jumlah
1.
Kecukupan energi
1210 kkal
2
Kecukupan protein
23 g
3
Kecukupan cairan
1350-1500 ml
4
Kecukupan kalori
1300 kkal
5
Kecukupan vitamin :
Vitamin A
Vitamin C


1500 mg
20 mg

6
Kecukupan kalsium
800 mg

Adapun kebutuhan gizi sehari, untuk anak usia 1-3 tahun (dalam bahan makanan) :
No.
Jenis
Berat (gr)
URT
1
Beras
100
1 ½ gelas nasi
2
Daging
50
1 ptg sedang
3
Telur
50
1 butir
4
Tempe
50
2 ptg sedang
5
Kacang hijau
10
1 sdm
6
Buah
200
2 buah pisang
7
Sayur
300
2 gls
8
Gula
25
2 ½ sdm
9
Minyak/Susu
10/-
1 sdm/2 gls susu

Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.

Contoh menu sehari, untuk anak usia 1-3 tahun ( 1300 kalori ) :
Pagi hari          : 1 gelas susu
Pukul 08.00     : Sup macaroni
Pukul 10.00     : Biskuit, sari buah
Siang hari        : Nasi, bistik daging cincang, tempe, sup sayur
Pukul 16.00     : Buah
Malam hari      : Nasi, siomay tahu ayam, sup sayuran, buah, 1 gelas susu

Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan eskrim. Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat menyukai berbagai jenis sayuran.
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera makan. Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan utama. Hal ini masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut masih terpenuhi dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda dengan jadwal makan orang dewasa.

·       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Keadaan Nutrisi Balita
a.  Sulit Makan
 Anak setelah umur 2 atau 3 tahun mencapai suatu fase gemar memproses.    Masa ini dinamakan “berkeras kepala” apabila anak disuruh makan dia akan menolaknya apalagi bila dipaksa ia merasa tertekan. Hal inilah yang menyebabkan gizi terganggu.
b. Banyak Mengemil atau Jajan
Anak yang baru tumbuh banyak memerluka aktivitas di luar rumah, seperti sekolah, bermain dll. Ketika di luar rumah makanan tidak terkontrol dan mereka cenderung lebih menyukai mengemil atau jajan.
c.  Mengemut Makanan
Anak-anak suka mengemut makanan lebih lama dalam mulutnya karena makanan yang dikunyahnya terutama yang mengandung karbohidrat terasa semakin manis. Oleh karena itu, makanan yang diberikan tidak cepat habis dan pemenuhan gizi tidak terpenuhi.
d.   Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya berasal dari keluarga dan masyarakat. Seperti berbagai makanan yang tabu dikenakan pada anak balita, dan justru menyebabkan bagian makanan yang diberikan kepada anak-anak jauh dibawah kebutuhannya. Selain itu, keluarga ayah biasanya lebih berkuasa dan paling banyak mendapat bagian makanan, sedangkan balita tetap tidak diperhatikan.

·       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita
a.  Faktor dalam, dipengaruhi oleh :
·   Jumlah makanan
·   Mutu makanan
·   Kesehatan balita (ada/tidaknya penyakit)
b. Faktor luar, dipengaruhi oleh :
·   Tingkat ekonomi
·   Perilaku (orang tua/pengasuh)
·   Pendidikan
·   Sosial budaya/kebiasaan
·   Kesediaan bahan makanan di rumah tangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar