Etika
merupakan ilmu pengetahuan tentang kesusilaan (norma). Dikaitkan dengan dunia
modern sekarang ini, ternyata norma yang dulu dipupuk oleh masyarakat telah
banyak dilanggar.
Memang
pada kenyataannya bahwa kita sekarang hidup di era komunikasi dan era teknologi
informasi. Apa yang kita inginkan dapat diakses dengan menggunakan teknologi,
kita pun bisa melihat budaya luar berkat teknologi ini, tapi sepertinya sangat
disayangkan kemajuan teknologi ini tidak seimbang dengan kepribadian
masyarakat. Kemajuan teknologi ini malah membuat hampir semua masyarakat
mengalami kerapuhan etika.
Budaya
luar yang terakses dengan teknologi ini malah berdampak buruk bagi kepribadian
masyarakat di Indonesia. Pada zaman dahulu, hampir tidak ada bahkan mungkin
tidak ada perempuan yang berjalan-jalan di depan banyak orang dengan memakai
pakaian yang memperlihatkan aurat mereka. Ternyata mayoritas perempuan meniru
gaya berbusana orang-orang luar negeri, padahal budaya negeri ini sangat
menjunjung kesopanan.
Kita
tidak bisa menutup mata dengan banyaknya kasus-kasus yang terjadi di kalangan
masyarakat. Banyak nilai dan norma etis berasal
dari agama. Tidak bisa diragukan, agama merupakan salah satu sumber nilai dan
norma yang paling penting. Tapi sekarang ini agama tidak
lagi dijunjung tinggi, banyaknya masyarakat yang mengalami kelunturan keimanan.
Kelunturan akan nilai-nilai dan norma ini ternyata meningkatkan kasus kriminal
yang terjadi di kalangan masyarakat seperti pencurian bahkan pembunuhan. Andai
saja mereka memiliki keimanan, maka hal yang tidak diinginkan tersebut tidak
akan terjadi.
Mengingat
saat ini generasi penerus bangsa Indonesia sudah mulai luntur nilai-nilai dan
norma dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tiap hari di televisi disiarkan
berita tentang tawuran pelajar. Bagaimana dengan keadaan seperti ini ? apakah
mereka tidak punya cita-cita ? apakah mereka ingin memperagakan adegan film
action yang pernah mereka lihat ? atau mereka ingin dilihat seperti superhero
yang bisa berlari cepat dan melakukan aksi yang bisa membahayakan dirinya
sendiri ?
Lalu
sebenarnya bagaimana dengan pergaulan mereka sehari-hari ?
Ternyata
dari segi pergaulan menyumbangkan lunturnya nilai-nilai dan norma. Pergaulan
antar pemuda-pemudi sekarang ini begitu bebas, mereka tidak lagi benar-benar
berteman atau menjalin hubungan yang selayaknya anak remaja, tapi mereka telah
melakukan perbuatan yang seharusnya orang dewasa lakukan. Karena ini, maka
terjadilah kasus aborsi, juga kasus homoseksual.
Berbeda
dengan zaman dahulu, anak selalu menurut kepada orang tua walaupun berbeda
dengan hati nuraninya. Itu menunjukkan didikan orang tua dulu sangat menanamkan
etika.
Sering
juga kita lihat, bahkan sudah menjadi pemandangan sehari-hari banyaknya orang
yang makan atau minum sesuatu saat mereka berdiri ataupun saat berjalan-jalan.
Memang itu adalah hal yang kita anggap kecil, ataupun kita anggap berlebihan
apabila kita perbincangkan, tapi itu juga mencerminkan etika kita sendiri,
dalam agamapun sudah dilarang bahwa apabila kita makan atau minum janganlah
sambil berdiri tetapi hendaknya sambil duduk. Kurangnya pengetahuan tentang
agama mungkin menjadi salah satu faktor munculnya kasus tersebut.
Diantara
masalah-masalah di atas, dalam medis pun sudah dikenal dengan manipulasi gen,
sebagai contohnya ada seorang wanita yang menyewakan rahimnya kepada orang
lain. Bagaimana ceritanya seseorang wanita mengandung janin yang bukan milik
sendiri melainkan janin titipan dari orang lain. Memang dalam kasus ini akan
terciptanya suatu simbiosis mutualisme, di salah satu sisi wanita yang
menyewakan rahimnya akan mendapat imbalan (berupa uang) dari orang yang
menitipkan janin di rahimnya, dan orang yang menitipkan janinnya akan mendapatkan
anak. Kasus ini terjadi apabila adanya wanita yang tidak bisa mengandung
ataupun tidak bisa melahirkan, karena keinginan untuk mempunyai anak sangat
besar, ataupun malu karena sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak.
Begitulah
zaman sekarang, norma yang dulunya terpendam mendadak tampil keluar. Kelunturan
norma ini akan selalu meningkat apabila dari sekarang kita tidak membatasi
pengaruh budaya luar, karena kebudayaan seringkali tidak bisa dilepaskan dari
agama, meminimalisir penjajahan teknologi, dan juga maksimalkanlah peran dari
orang tua terhadap anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar